MUSEUM DAN GALERI MAHMUN SYARIF MARBUN -- Museum ini terletak di jalan Brigjen Katamso No 53 Medan dan kemudian menjadi sebuah museum perkebunan di Sumatera Utara yang diresmikan pada tanggal 10 Desember 2016. Sebenarnya ide awal ini dari salah seorang tokoh perkebunan nasional yaitu Soedjai Kartasasmita bahwa Indonesia perlu memiliki sebuah museum mengenai perkebunan.
Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Perkebunan Indonesia yang berlokasi di gedung milik pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Museum ini sangat sederhana karena hanya menampilkan visualisasi dari sejarah perkebunan di Indonesia. Dengan datang ke museum ini, masyarakat juga harus tahu sejarah mengapa negara kita disebut negara agraris hingga kini. Selain menambah pengetahuan pengunjung seputar perkebunan, di Museum tersebut pengunjung dapat mengetahui sejarah panjang perkebunan Indonesia dari zaman kolonial hingga kini.
Sejak jaman kolonial Sumatera Utara sudah terkenal sebagai salah satu sentra penghasil perkebunan di Indonesia bahkan riset perkebunan pertama terdapat di provinsi itu, diantaranya tembakau. Perkebunan tembakau ini juga dikenal sebagai penghasil pembungkus cerutu terbaik di dunia pada masa kolonialisme. (baca selanjutnya)
Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Perkebunan Indonesia yang berlokasi di gedung milik pusat penelitian Kelapa Sawit (PPKS). Museum ini sangat sederhana karena hanya menampilkan visualisasi dari sejarah perkebunan di Indonesia. Dengan datang ke museum ini, masyarakat juga harus tahu sejarah mengapa negara kita disebut negara agraris hingga kini. Selain menambah pengetahuan pengunjung seputar perkebunan, di Museum tersebut pengunjung dapat mengetahui sejarah panjang perkebunan Indonesia dari zaman kolonial hingga kini.
Sejak jaman kolonial Sumatera Utara sudah terkenal sebagai salah satu sentra penghasil perkebunan di Indonesia bahkan riset perkebunan pertama terdapat di provinsi itu, diantaranya tembakau. Perkebunan tembakau ini juga dikenal sebagai penghasil pembungkus cerutu terbaik di dunia pada masa kolonialisme. (baca selanjutnya)
Posting Komentar